Deskripsi Singkat
PSP3 sebagai Pusat Studi yang telah berdiri sejak tahun 1973 ikut berperan aktif dalam menyumbangkan pemikiran melalui berbagai kegiatan baik berupa penelitian, pelatihan, diskusi, seminar, publikasi, dan pengabdian kepada masyarakat. Pusat Studi yang dirintis oleh Prof. Dr. Sayogyo dkk secara struktural berada dalam koordinasi Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat IPB serta dikukuhkan dalam struktur terbaru berdasarkan SK Nomor 061/K13/OT/2005.
Pembangunan pertanian di Indonesia telah memasuki babak baru sehingga perlu adanya revitalisasi dalam pembangunan pertanian Indonesia sebagai bagian dari kerangka pembangunan ekonomi nasional. Dari sisi ini PSP3 LPPM IPB berharap dapat berperan aktif dalam menyumbangkan berbagai pemikiran melalui berbagai kegiatan penelaahan, baik dalam bentuk penelitian, pelatihan, diskusi, seminar, publikasi, dan sebagainya.

Sejarah Singkat
Dalam keberadaannya pusat studi ini mengalami empat periode kepemimpinan. Ketua Lembaga Penelitian Sosiologi Pedesan (1972 – 1983) adalah Prof. Sajogjo. Kepala Pusat Studi Pembangunan (1983 – 1991) masih dipimpin oleh Prof. Sajogyo. Kepala Pusat Studi Pembangunan selama periode 1991 – 1992 adalah Prof. Roekasah Adiratma. Pada tahun 1992 – 2002, Kepala Pusat Studi Pembangunan dipimpin oleh Prof. Bungaran Saragih. Adapun Kepala Pusat Studi Pembangunan untuk periode 2002 – 2005 adalah Dr. Bayu Krisnamurthi. Periode Februari 2006 – Juni 2008 Kepala Pusat Studi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan adalah Dr Harianto. Periode 2009 – 2016 Kepala Pusat Studi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan Dr. Lala M. Kolopaking. Periode 2017 – 2020 Kepala Pusat Studi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan Dr. Sofyan Sjaf, saat ini Kepala Pusat Studi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan adalah Dr. Suprehatin.
Sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Rektor Institut Pertanian Bogor nomor 062/K13/KP/2005, keorganisasian PSP3 dibentuk berdasarkan fungsi fungsi penelitian yang menjadi ciri setiap lembaga studi. Fungsi fungsi yang dimaksud dapat dilihat pada panel di sebalah ini.
Selain enam divisi, kegiatan di PSP3 didukung juga oleh dua gugus yaitu Gugus Kedali Mutu (GKM) dan Gugus Layanan (GL). Gugus Kendali Mutu terdiri dari dua bidang yaitu (a) GKM bidang Monitoring, Review, Verifikasi dan (b) GKM bidang Dokumentasi dan Publikasi. Sementara itu, Gugus Layanan terdiri dari tiga bidang yaitu : (a) GL Pelatihan, (b) GL Advokasi Kebijakan, dan (c) GL Kerjasama dan Pengembangan.
Dalam menjawab tantangan persaingan global ada beberapa hal yang menjadi perhatian program ekonomi internasional PSP3-IPB yaitu:
- Kebijakan investasi yang kondusif,
- Sistem kelembagaan yang mendukung investasi,
- Mengkaji penciptaan industri dan produsen yang dapat bersaing dan terintregrasi dengan dunia sebagai cara untuk mencapai pembangunan yang berbasis pertanian
- Mengkaji kebijakan perdagangan internasional yang diarahkan untuk mempertahankan daya saing produk Indonesia yang memiliki keunggulan komparatif,
- Dalam jangka menengah dan panjang mengadakan pendidikan dan pelatihan SDM.
Mengemban tugas riset untuk mengembangkan dan menghasilkan pengetahuan (knowledge generating unit) khususnya untuk bidang ilmu-ilmu sosial ekonomi pertanian dan politik pembangunan pedesaan. Topik yang dikembangkan dalam program ini meliputi :
- Sistem tata pemerintahan (governance system),
- Politik pertanian dan sumberdaya alam (agriculture and natural resources politics),
- Pengembangan masyarakat pedesaan (rural community development),
- Pengembangan pedesaan (rural institution development),
- Kemitraan (partnership studies),
- Sistem nafkah pedesaan (rural livelihood system).
Orientasi kegiatan program gender dan pembangunan antara lain:
- Studi tentang permasalahan kesenjangan gender di pedesaan,
- Penelitian dan pelatihan tentang pengarusutamaan gender dalam pembangunan pertanian dan pedesaan,
- Mengintegrasikan berbagai pendekatan analisis gender dalam penanggulangan kemiskinan, gizi dan peningkatan kualitas hidup,
- Studi tentang perkawinan dan perceraian serta dampaknya terhadap status perempuan dan hubungan gender,
- Kajian gender dan dimensi keluarga dalam kelompok penduduk usia lanjut,
- Kajian gender, perlindungan anak dan perempuan dalam kasus kekerasan dalam rumah tangga dan “traffiching”,
- Analisis gender dalam penyimpangan sosial di kalangan anak, remaja dan orang dewasa,
- Mengembangkan jaringan kerja sama dalam konteks informasi studi wanita dan penerbitan berbagai hasil studi tsb.
Mengedepankan reforma agraria yang merupakan konsep dan gerakan penekanan perubahan pada aspek stuktural sehingga reforma agraria menjadi agenda reformasi total di bidang ekonomi, politik dan hukum. Untuk itu program kajian agraria memiliki target yang ingin dicapai yaitu:
- Mendorong terciptanya kebijakan di bidang agraria dan bidang terkait lainnya yang memenuhi perimbangan hak-hak negara dan masyarakat lokal,
- Menghasilkan rujukan dan rekomendasi dalam bentuk hasil-hasil keagrariaan,
- Menghasilkan tenaga yang memiliki kompetensi dalam bidang keagrariaan,
- Mewujudkan jaringan kerjasama antara lembaga-lembaga dari dalam dan luar negeri di bidang keagrariaan.
Ikut serta secara aktif meningkatkan kesejahteraan masyarakat pertanian dalam arti luas pada khususnya, dan masyarakat pedesaan pada umumnya. Fokus kegiatan yang dilakukan adalah pemberdayaan masyarakat dan pengentasan kemiskinan. Kegiatan ini mencakup aspek yang luas mulai dari kegiatan studi kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat hingga program aksi yang nyata, seperti pendampingan, pelatihan, pengupayaan ketersediaan modal, pembentukan organisasi atau kelompok, dan sebagainya. Untuk mewujudkan hal tersebut maka dijalin kerjasama dengan berbagai pihak seperti LSM, organisasi kemasyarakatan, perguruan tinggi, lembaga penelitian, lembaga donor, pemerintah, swasta, koperasi, dan sebagainya.
Program ini memiliki arah kajian meliputi:
- Pengkajian pembangunan subsistem agribisnis yang terdiri dari agribisnis hulu, budidaya, hilir dan jasa penunjang agribisnis (seperti lembaga keuangan dan pembiayaan, transportasi, penyuluhan & layanan informasi agribisnis serta asuransi agribisnis),
- Riset pasar yang termasuk dalam subsistem agribisnis (produk hulu, hilir, budidaya dan penunjang agribisnis),
- Kajian kebijakan pemerintah di bidang agribisnis,
- Mengkaji posisi, potensi, peluang pembangunan dan pengembangan agribisnis dan
- Studi kelayakan bisnis di setiap subsistem.
Merupakan unit riset dan pengkajian PSP3 IPB yang fokus pada isu-isu:
- Pembangunan partisipatif dan pemberdayaan masyarakat desa dan kawasan perdesaan menggunakan inovasi teknologi dan informasi berbasis pemetaan spasial drone desa.
- Perencanaan dan penataan ruang desa, identifikasi potensi dan aset desa, daya dukung/ketersedian pangan desa, sebaran vegetasi, ekologi lahan desa, dan analisis spasial sistem informasi desa, kerjasama antar desa, dan identifikasi kejadian luar biasa di desa (seperti kekeringan, kerawanan pangan).
Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) yang merupakan sarana transfer ilmu pengetahuan dan teknologi untuk membangun kesadaran peternak dan mendorong tindakan kolektif.
Apa yang kami miliki?
Berkembang
Organisasi kami terus berkembang dan memberikan gagasan-gagasan yang selalu up-to-date dengan perkembangan global.
Pengetahuan
Kami selalu bekerja dengan para pakar di bidangnya dan juga dengan kaum muda yang selalu memberikan update mengenai dunia era digital.
Pengalaman
Pengalaman kami dalam hal ini sudah mencapai lebih dari 20 tahun. memberikan yang terbaik dan bekerja sama dengan pemuda desa.
Target
Bekerja dengan tepat sasaran dan tepat waktu adalah moto kami. karena kami menyadari bahwa setiap pekerjaan harus tepat efisien.
Kemampuan kami
Pusat Studi Pengembangan Pertanian dan Pedesaan memiliki fasilitas yang memadai untuk mendukung kegiatan yang berhubungan dengan tugasnya sebagai lembaga yang mengembangkan kajian-kajian akademik di bidang sosial-ekonomi pertanian (dalam arti luas) yang berorientasi pada peningkatan kesejahteraan petani dan masyarakat pedesaan.