
RISET OPAL DI INDONESIA: SELAYANG PANDANG
Pusat Studi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan (PSP3 – LPPM IPB) dipercaya sebagai mitra kerjasama oleh ETH Zurich, Switzerland dalam paying kegiatan yang berjudul Oil Palm Adaptive Landscapes (OPAL). Kegiatan ini merupakan kerjasama multi pihak yang terdiri dari: ETH Zurich, Luc Hoffmann Institute, dan EPF Lausanne (Switzerland); PSP3-LPPM IPB dan CIFOR Indonesia (Indonesia); CIFOR Kamerun dan WWF Kamerun (Kamerun); dan University of Javeriana, WWF Colombia, dan NES (Colombia). Kegiatan OPAL dilaksanakan secara multi tahun, dari tahun 2015-2021. Tujuan dari kegiatan OPAL secara keseluruhan adalah meningkatkan pengelolaan lanskap kelapa sawit di seluruh Asia, Afrika dan Amerika Latin dengan melibatkan para pemangku kepentingan dan mitra terkait di tingkat regional, nasional, dan lokal melalui skenario yang masuk akal. Skenario tersebut dikembangkan melalui platform terintegrasi yang menggabungkan driver sosial, ekonomi, dan ekologi sehingga membentuk pengembangan kelapa sawit, dan menilai implikasinya pada keanekaragaman hayati dan ekosistem. Sementara itu, tujuan khusus dari kegiatan ini ada tiga yang masing-masing dibangun berdasarkan inisiatif yang ada, data set dan jaringan yang didirikan oleh mitra proyek di negara-negara sasaran. Ketiga tujuan tersebut adalah:
- Mengembangkan pemahaman tentang driver sosial-politik, ekonomi dan ekologi pembentuk transformasi lanskap yang terkait dengan pengembangan perkebunan kelapa sawit dengan sistem manajemen yang berbeda dan dampak lingkungan serta perubahan sistem nafkah pada petani (Mendiskripsikan Sistem Sosial-Ekologis dan Pendorong Perubahan).
- Mengembangkan model konseptual lanskap perkebunan kelapa sawit yang menggabungkan perspektif sosial dan ekonomi dengan menggunakan model kelompok partisipatif, dan membangun skenario masa depan yang eksplisit untuk menangani manajemen dan kebijakan dengan berbagai pilihan (Membangun Model Terpadu dan Skenario Perubahan).
- Menghubungkan bidang keilmuan dengan pengembangan kebijakan dengan melekatkan penelitian dalam dialog kebijakan dan proses pengambilan keputusan pada kerangka manajemen dan regulasi di skala regional, nasional dan sub-nasional (Mendorong Kelembagaan untuk Perubahan).
OPAL INDONESIA yang dimotori oleh PSP3-LPPM IPB dan CIFOR Indonesia memfokuskan kegiatan penelitian pada tiga bidang terkait dengan pengembangan perkebunan kelapa sawit di Indonesia, yaitu:
- Perubahan agraria dan transformasi sistem nafkah di pedesaan,
- Perubahan lansekap ekologi di kawasan perkebunan sawit, dan
- Pengembangan model kelembagaan kemitraan antara petani dan perusahan perkebunan kelapa sawit.
CIFOR Indonesia bertanggung jawab dalam mengembangkan jejaring komunikasi antar stakeholders terkait dengan pengembangan perkebunan sawit dalam kerangka menghubungkan link antara keilmuan dan proses penyusunan kebijakan, terutama melalui metode Companion Modeling (ComMod). Sementara PSP3-IPB bertanggungjawab untuk menghasilkan data ilmiah yang mendukung pengembangan kebijakan perkebunan kelapa sawit melalui kegiatan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa S3. Oleh karena itu, PSP3-IPB wajib mendidik minimal tiga calon doktor dengan program beasiswa OPAL sesuai tiga bidang kajian OPAL.
Dalam rangka mendapatkan data di tingkat tapak, OPAL Indonesia menetapkan Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur sebagai lokasi studi kasus. Di tingkat desa, kegiatan penelitian difokuskan pada empat desa terutama untuk kajian perubahan agraria dan transformasi sistem nafkah di pedesaan, yaitu Desa Muara Kaman Hulu dan Muara Kaman Hilir di Kecamatan Muara Kaman dan dua desa di Kecamatan Kembang Janggut.
OPAL RESEARCH IN INDONESIA: AT A GLANCE
Center for Agricultural and Rural Development Studies (CARDS-IPB) is trusted as a partner by ETH Zurich, Switzerland under the umbrella of activities titled Oil Palm Adaptive Landscapes (OPAL). This activity is multi-party cooperation consisting of: ETH Zurich, Luc Hoffmann Institute, and EPF Lausanne (Switzerland); CARDS-IPB (Bogor Agricultural University) and CIFOR Indonesia (Indonesia); CIFOR and WWF Cameroon (Cameroon); and the University of Javeriana (Colombia), WWF Colombia, and NES (Colombia). OPAL activities carried out in a multi-year, from the year 2015 to 2021. The overall OPAL objective is to improve the management of oil palm landscapes across Asia, Africa and Latin America. We will do so by engaging stakeholders and boundary partners at regional, national, and local levels with plausible scenarios developed through integrated platforms that merge the social, economic, and ecological drivers shaping oil palm development, and assess their implications on biodiversity and ecosystem services. Meanwhile, the specific objectives of this activity, there are three, each of which builds upon existing initiatives, data sets and the network established by the project partners in the target countries. These objectives are:
- Develop an understanding of the socio-political, economic and ecological drivers shaping landscape transformation associated with oil palm development under different management systems and their environmental and livelihood outcomes (Describe the Socio-Ecological System and Drivers of Change).
- Develop conceptual models of oil palm landscapes that merge social and economic perspectives using participatory group modelling, and construct scenarios of possible futures explicitly addressing different management and policy options (Construct Integrated Models and Scenarios of Change).
- Link science to practice by embedding research in policy dialogues and decision making processes on management and regulatory frameworks at regional, national and sub-national scales (Engaging Institutions for Change).
OPAL INDONESIA driven by PSP3-LPPM and CIFOR Indonesia have research activities focus on three areas related to the development of oil palm plantations in Indonesia, namely:
- Agrarian Change and Rural Livelihoods System Transformation,
- Landscape ecology change in the oil palm plantations areas, and
- Development of the institutional model of partnership between farmers and palm oil plantation companies.
CIFOR Indonesia responsibility for developing communication networks among stakeholders associated with the development of oil palm plantations within the framework connecting link between science and policy-making processes, particularly through methods Companion Modeling (ComMod). While PSP3-IPB responsible for generating scientific data to support policy development of oil palm plantations through research done by the PhD students. Therefore, PSP3-IPB obliged to educate at least three doctoral candidates with a scholarship program under the OPAL project.
In order to obtain data at the site level, OPAL Indonesia set Kutai Kartanegara District, East Kalimantan Province as case studies location. At the village level, research activities will focuse on four villages mainly to study agrarian change and transformation of rural livelihood systems, namely Muara Kaman Hulu and Muara Kaman Hilir in the sub district of Muara Kaman and two villages in the Sub District of Kembang Janggut.