Now Hiring: Are you a driven and motivated 1st Line IT Support Engineer?
pangkal pinang

[Press Release] PKK Kawasan Pangkal Pinang Pusat Produksi Buah-Buahan

Publikasi / SDGs 17

[Press Release] PKK Kawasan Pangkal Pinang Pusat Produksi Buah-Buahan

Pangkal Pinang sebagai ibukota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memiliki potensi ekonomi yang besar di berbagai sektor seperti pertanian, perikanan, perdagangan, dan pariwisata. Namun, masih terdapat tantangan dalam hal pengangguran dan keterbatasan lapangan kerja, terutama bagi masyarakat muda dan kelompok berpenghasilan rendah. Pemerintah berupaya dalam menciptakan lapangan kerja yang produktif dan berkelanjutan yang diwujudkan melalui kerjasama antara Kementerian Ketenagakerjaan dan IPB University.dalam kegiatan Fasilitasi Program Perluasan Kesempatan Kerja Berbasis Kawasan dengan memberikan bantuan permodalan serta pendampingan kepada Tenaga Kerja Mandiri (TKM). Program ini juga sejalan dengan 9 Lompatan Kebijakan Kementerian Ketenagakerjaan yang menitikberatkan pada penciptaan lapangan kerja, pengurangan pengangguran, dan peningkatan kualitas tenaga kerja melalui berbagai inovasi kebijakan.

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengembangkan kegiatan kewirausahan berbasis kawasan, mendorong minat dan bakat kewirausahaan dan meningkatkan partisipasi kelompok masyarakat, menciptakan perluasan kesempatan kerja di luar dan dalam hubungan kerja, dan melakukan pemberdayaan dan peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) serta pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA) lokal. Tujuan kegiatan pendampingan ini dapat tercapai melalui Key Performance Indicator (KPI) yang telah ditentukan, yakni identifikasi proses produksi TKM yang ramah lingkungan melalui aktivitas greeen productivy, pengolahan limbah sisa hasil produksi, legalitas dan sertfikasi usaha, pelatihan kerja, akses permodalan untuk meningkatkan kapasitas produksi, edukasi untuk akses permodalan dan pelatihan, serta penggunaan media pemasaran online.

Manfaat kegiatan Fasilitasi Program Perluasan Kesempatan Kerja Berbasis Kawasan adalah 1) peningkatan kesempatan kerja, 2) pemberdayaan masyarakat lokal, 3) pengembangan kewirausahaan lokal, 4) optimalisasi potensi ekonomi lokal, 5) peningkatan kapasitas tenaga kerja, 6) pengurangan kesenjangan ekonomi, 7) peningkatan sinergi dan kolaborasi antar-stakeholder, 8) pengembangan infrastruktur pendukung ekonomi, 9) peningkatan kualitas hidup masyarakat, dan 10) dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Program Fasilitasi Perluasan Kesempatan Kerja Berbasis Kawasan di Pangkal Pinang telah berhasil melaksanakan berbagai kegiatan yang mendukung pengembangan tenaga kerja mandiri (TKM) di sektor kewirausahaan lokal. Salah satu aspek utama dalam program ini adalah pengembangan produksi yang ramah lingkungan melalui penerapan konsep green productivity. Sebanyak sembilan kelompok TKM (TKM Mahkota Ratu Nanas, TKM Sukses Bersama, TKM Sahabat Farm, Om Brew Coffee, Pejuang Paksian Kite, TKM Segar Food and Drink, TKM Fakhira Design Interior, TKM Alwa Service Center, TKM Madu Mawang) telah berhasil mengadopsi pendekatan ini dalam proses produksi mereka, termasuk penggunaan bahan baku berkelanjutan dan pengolahan limbah untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan. Selain itu, lima kelompok TKM (TKM Mahkota Ratu Nanas, TKM Sukses Bersama, TKM Sahabat Farm, Om Brew Coffee, Pejuang Paksian Kite) telah mulai memanfaatkan limbah produksi menjadi bahan bernilai tambah, seperti pupuk organik dan pakan ternak, sehingga menciptakan ekosistem produksi yang lebih efisien dan berkelanjutan.

Dari sisi legalitas dan sertifikasi usaha, program ini juga memberikan pendampingan kepada kelompok TKM agar dapat mengurus izin usaha secara resmi. Sebanyak sembilan kelompok TKM telah memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB), yang memungkinkan mereka mengakses berbagai fasilitas pendukung usaha, seperti kredit usaha rakyat (KUR) dan program pembinaan dari pemerintah. Beberapa kelompok juga telah mendapatkan sertifikasi halal, PIRT, dan HAKI, yang meningkatkan daya saing produk mereka di pasar. Dengan adanya sertifikasi ini, para pelaku usaha mandiri dapat lebih mudah memasarkan produknya ke toko modern, pasar digital, serta berpartisipasi dalam berbagai pameran kewirausahaan.

Selain itu, program ini menitikberatkan pada peningkatan keterampilan dan kapasitas produksi para pelaku usaha. Berbagai pelatihan teknis telah diberikan, mulai dari penggunaan teknologi produksi modern, teknik pengemasan dan pelabelan, hingga pemasaran digital. Pelaku usaha juga didorong untuk memanfaatkan media online dalam memperluas jangkauan pasar mereka, seperti melalui Instagram, Facebook, dan marketplace seperti Tokopedia dan Shopee. Pendampingan dalam pemasaran digital ini bertujuan agar produk-produk TKM lebih dikenal oleh masyarakat luas dan memiliki daya saing yang lebih baik.

Di sisi permodalan, program ini juga memberikan edukasi tentang akses pembiayaan bagi TKM. Banyak pelaku usaha yang belum memahami bagaimana cara mendapatkan modal usaha dari bank atau lembaga keuangan lainnya. Melalui edukasi ini, mereka diberikan pemahaman mengenai berbagai opsi pendanaan, seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR), koperasi simpan pinjam, dan platform crowdfunding. Sebagai hasilnya, beberapa kelompok TKM telah berhasil mengakses pinjaman lunak untuk meningkatkan kapasitas produksi mereka. Salah satu kelompok bahkan mendapatkan dukungan permodalan dari Pegadaian untuk mengembangkan usaha mereka.

Selain itu, pengembangan jaringan kemitraan menjadi salah satu strategi utama dalam mendukung keberlanjutan usaha TKM. Program ini telah berhasil menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, lembaga CSR seperti Pertamina dan PLN, serta UMKM lokal. Sinergi ini membantu TKM dalam mendapatkan akses pasar yang lebih luas, dukungan bahan baku, serta pendampingan bisnis yang lebih intensif. Dengan adanya kemitraan ini, usaha-usaha kecil yang tergabung dalam program ini memiliki peluang lebih besar untuk berkembang dan bertahan di tengah persaingan pasar yang semakin ketat. Pemerintah daerah Kota Pangkal Pinang dan stakeholders siap untuk turut berkontribusi dalam mendampingi kelompok-kelompok TKM. Kontribusi tersebut berupa pemberian pelatihan, sertifikasi, legalitas, dan bantuan permodalan sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan. Hal ini diutarakan para stakeholders terkait saat Forum Group Discussion pada tanggal 12 November 2024 di Kota Pangkal Pinang. Forum ini dihadiri oleh 1) Dinas Tenaga Kerja Kota Pangkal Pinang, 2) Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan Kota Pangkal Pinang, 3) Dinas Pangan dan Pertanian Kota Pangkal Pinang, 4) Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah Kota Pangkal Pinang, 5) UPTD Rumah Promosi dan Kemasan Provinsi Kep. Bangka Belitung, 6) Dinas Kesehatan Kota Pangkal Pinang, 7) Dinas Sosial Kota Pangkal Pinang, 8) Dinas Lingkungan Hidup Kota Pangkal Pinang, 9) BPOM Kota Pangkal Pinang, 10)  BAZNAS Kota Pangkal Pinang.

Secara keseluruhan, kegiatan yang telah dilaksanakan dalam program ini telah memberikan dampak positif terhadap pengembangan tenaga kerja mandiri di Pangkal Pinang. Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, serta peningkatan keterampilan, legalitas usaha, akses modal, dan pemasaran digital, para pelaku usaha kini memiliki peluang yang lebih besar untuk mengembangkan bisnis mereka secara berkelanjutan. Dengan semangat kolaborasi dan komitmen yang telah dibangun, diharapkan program ini dapat menjadi model bagi pengembangan kewirausahaan berbasis kawasan di daerah lain. Pangkal Pinang kini telah menunjukkan bahwa dengan strategi yang tepat, pemberdayaan ekonomi lokal dapat menjadi solusi efektif dalam menciptakan lapangan kerja, mengurangi pengangguran, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Penulis: Suratni, Aisyah Nur Azizah
Editor: Ahmad Ulin Nuha

Baca Juga: [Press Release] PKK Kawasan di Kab. Penajam Paser Utara: Meningkatkan Daya Saing dan Kesejahteraan Masyarakat