
[Press Release] PKK Kawasan Kab. Pringsewu: Pemberdayaan UMKM sebagai Kunci Peningkatan Ekonomi Lokal
[Press Release] PKK Kawasan Kab. Pringsewu: Pemberdayaan UMKM sebagai Kunci Peningkatan Ekonomi Lokal
Pusat Studi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan (PSP3) IPB University bersama Kementerian Ketenagakerjaan RI terus memperkuat kerja sama dalam program Fasilitasi Perluasan Kesempatan Kerja Berbasis Kawasan (PKK Kawasan). Program ini menjadi salah satu strategi pemerintah dalam menekan angka pengangguran serta menciptakan lapangan kerja yang produktif dan berkelanjutan bagi masyarakat. Program ini telah diterapkan di lima kawasan pada tahun 2021 dan diperluas ke 15 kawasan baru pada 2022, salah satunya di Kabupaten Pringsewu. Di daerah ini, telah terbentuk 15 kelompok Tenaga Kerja Mandiri (TKM) serta empat program padat karya yang berfokus pada sektor unggulan, seperti usaha industri garmen dan pengelolaan sampah. Pada tahun 2024 Kabupaten Pringsewu memasuki tahun ketiga dalam program pendampingan, dengan fokus pada akselerasi kolaborasi antara mitra, stakeholder terkait, dan akses pasar. Melalui sinergi yang kuat, program ini diharapkan dapat semakin mendorong pertumbuhan ekonomi lokal serta menciptakan lebih banyak peluang kerja bagi masyarakat.

Program PKK Kawasan bertujuan untuk mengembangkan kewirausahaan berbasis kawasan yang memiliki nilai ekonomi strategis guna mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan lokal. Selain itu, program ini berupaya meningkatkan minat dan partisipasi masyarakat dalam kewirausahaan, memperluas kesempatan kerja baik dalam maupun luar hubungan kerja, serta memberdayakan sumber daya manusia secara optimal. Dengan langkah ini, diharapkan angka pengangguran dapat berkurang dan kesejahteraan masyarakat di kawasan PKK semakin meningkat. Manfaat Program PKK Kawasan yaitu Peningkatan Kesempatan Kerja, Pemberdayaan Masyarakat Lokal, Pengembangan Kewirausahaan Lokal, Optimalisasi Potensi Ekonomi Lokal, Peningkatan Kapasitas Tenaga Kerja, dan Peningkatan Sinergi dan Kolaborasi Antar-Stakeholder lokal.
Program Kegiatan Pendampingan Perluasan Kesempatan Kerja Berbasis Kawasan Kabupaten Pringsewu dilakukan melalui Forum Group Discussion (FGD) dan kunjungan lapangan langsung ke kelompok Tenaga Kerja Mandiri (TKM). Program ini juga memberikan pelatihan terkait dengan digital marketing, manajemen produksi dan operasi dan pembukuan keuangan sederhana. Pada kunjungan pertama, FGD dilaksanakan pada tanggal 12 Oktober 2024 bersama para TKM di Balai Pekon Ambarawa Induk, Kabupaten Pringsewu. Para TKM di kawasan Kabupaten Pringsewu memiliki usaha di berbagai bidang, seperti kerajinan tapis, kerajinan bambu, jasa konveksi, pembuatan batu bata, olahan kreatif, pupuk kompos, budidaya magot, dan budidaya ikan air tawar.
Dari 15 kelompok TKM yang terbentuk, di kawasan Kabupaten Pringsewu terdapat 12 TKM yang masih berjalan, dengan kenaikan omzet lebih besar dibanding tahun sebelumnya. Beberapa kelompok TKM telah melakukan diversifikasi produk, seperti kelompok Kopi Asli Sejahtera dan Kartini yang awalnya berfokus pada pembuatan kopi dan oalahan kreatif, kemudian memperluas usahanya dengan memproduksi olahan keripik dan tepung mokaf. Selain itu, terdapat kelompok TKM yang mampu mengolah limbah organik, seperti kelompok TKM Limbah Barokah dan Jaya Kencana, yang memanfaatkan limbah organik sebagai pakan untuk budidaya magot. Kotoran yang dihasilkan dari budidaya magot kemudian diolah kembali menjadi pupuk kompos. Salah satu kelompok TKM yang berjalan dengan baik yaitu TKM Jaya Kencana usaha budidaya magot. Hasil produksi magot kelompok ini telah diolah menjadi pelet pakan unggas dan pakan ikan dalam bentuk magot kering. Produk pakan tersebut telah dirasakan manfaatnya oleh petani ikan maupun peternak ayam kampung dan bebek disekitar tempat tinggal anggota kelompok. TKM Jaya Kencana melakukan pengembangan usaha dengan memproduksi DOC ayam kampung dan telur ayam kampung.

Sebagai sarana menjalin kolaborasi lintas sektor program ini mengadakan Forum Group Discussion (FGD) yang melibatkan pemerintah, komunitas, pelaku usaha, dan akademisi. Pada acara tersebut dihadiri oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dinas Pertanian, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pariwisata , Dinas Sosial, Dinas Perikanan, Dinas Kesehatan, Dinas Koperasi,UKM, Perindustrian dan Perdagangan , Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata, Dinas Pertanian/UPTD Pusat Kesehatan Hewan, Asosiasi Penggiat Anggur Indonesia, Universitas Muhammadiyah Pringsewu dan Karang Taruna Pekon Panutan. Sinergi antara berbagai stakeholder ini diharapkan mampu mengoptimalkan potensi daerah, melaksanakan pendampingan dan pelatihan usaha mandiri baik dari sektor komoditas unggulan maupun berbagai peluang ekonomi yang telah berkembang di wilayah Kabupaten Pringsewu. Dalam FGD ini dilakukan penandatanganan komitmen bersama antara para TKM dan stekholder tarkait. Terdapat TKM yang yang sudah menjalin kerjasama yaitu TKM Jaya Kencana bekerjasama dengan Bumdes Ambarawa Induk dan TKM Limbah Barokah bekerjasama dengan Asosiasi Penggerak Anggur Indonesia (ASPAI) Kabupaten Pringsewu.
Program Perluasan Kesempatan Kerja Berbasis Kawasan di Kabupaten Pringsewu telah memberikan dampak positif dalam berbagai aspek. Pembentukan kelompok Tenaga Kerja Mandiri (TKM) dan program padat karya menciptakan peluang kerja yang lebih stabil, sehingga membantu mengurangi pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, kolaborasi lintas sektor melalui Forum Group Discussion (FGD) melibatkan berbagai stakeholder, termasuk pemerintah daerah, akademisi, dan pelaku usaha, guna memperkuat keberlanjutan program. Pemerintah daerah juga berperan aktif dalam memperluas akses pasar bagi UMKM melalui fasilitasi Pasar Mruput dan Malio Sewu, memberikan kesempatan lebih besar bagi pelaku usaha lokal untuk berkembang. Untuk memastikan program ini berkelanjutan, diperlukan pemantauan berkelanjutan, pendampingan usaha, serta kolaborasi lebih lanjut dengan stakeholder lokal agar dapat menjadi model yang sukses dalam menciptakan lapangan kerja berbasis kawasan.
Penulis: Anton Nugroho, Halimah Qathrunnada
Editor: Ahmad Ulin Nuha