Now Hiring: Are you a driven and motivated 1st Line IT Support Engineer?
Gambar5

Grand Design Pengembangan dan Pembangunan Pertanian 4 Komoditas Unggul di Kalimantan Selatan

Publikasi / SDGs 17

Grand Design Pengembangan dan Pembangunan Pertanian 4 Komoditas Unggul di Kalimantan Selatan

Dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan nasional dan perubahan iklim global, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan bersama Pusat Studi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan IPB University menyusun dokumen strategi bertajuk “Grand Design Pengembangan dan Pembangunan Pertanian Berkelanjutan di Kalimantan Selatan.” Dokumen ini menjadi arah kebijakan penting dalam mengoptimalkan potensi pertanian daerah, khususnya di tiga kabupaten utama, yakni Barito Kuala, Banjar, dan Tanah Laut.

Langkah ini merupakan bagian dari komitmen jangka panjang Kalimantan Selatan untuk menjadi lumbung pangan Kalimantan dan penopang utama Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang tengah dikembangkan di Kalimantan Timur. Dengan luas lahan pertanian mencapai 2,7 juta hektar dan kontribusi terbesar terhadap produksi padi se-Kalimantan, Kalimantan Selatan memiliki posisi strategis baik secara geografis maupun dalam sistem logistik pangan nasional.

Kegiatan pemetaan potensi dan tantangan pertanian dilakukan secara komprehensif dengan pendekatan partisipatif dan analisis spasial berbasis penginderaan jauh. Kajian ini fokus pada pengembangan empat komoditas unggulan yaitu padi, jagung, jeruk, dan bawang merah, yang dinilai mampu mendongkrak produktivitas dan perekonomian petani lokal jika dikembangkan secara terencana dan berkelanjutan.

Analisis Kondisi dan Rekomendasi Strategi

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2023, Kalimantan Selatan memiliki produksi padi tertinggi di Kalimantan dengan 0,88 juta ton setara dengan 40,59% dari total produksi padi di pulau ini. Namun, tren produktivitas pertanian mengalami penurunan dalam tiga tahun terakhir, yang disinyalir akibat perubahan pola cuaca, serangan hama, dan lemahnya infrastruktur irigasi. Di sisi lain, sektor pertanian masih menjadi tumpuan kehidupan bagi hampir 30% penduduk Kalimantan Selatan. Namun, sebagian besar tenaga kerjanya memiliki tingkat pendidikan dasar.

Melihat kondisi tersebut, kegiatan ini menekankan perlunya modernisasi pertanian yang inklusif, adaptif terhadap perubahan iklim, serta berorientasi pada pertanian berkelanjutan dan rendah emisi karbon. Sejumlah strategi yang diusulkan antara lain peningkatan indeks pertanaman (IP), pengembangan irigasi presisi, penerapan smart farming, serta penguatan kelembagaan petani.

Dalam praktiknya, dokumen ini juga merekomendasikan program prioritas seperti normalisasi saluran irigasi di kawasan sentra pertanian, pengendalian hama terpadu (Gerdal OPT), dan regenerasi petani melalui Program Petani Milenial dan YESS (Youth Entrepreneurship and Employment Support Services). Keberadaan program ini bertujuan untuk menarik minat generasi muda agar mau kembali bertani dengan pendekatan yang lebih modern dan berorientasi bisnis.

Peluang dan Masa Depan Pertanian Kalimantan Selatan

Kegiatan ini tidak hanya berbicara soal teknis pertanian, tetapi juga menanggapi tantangan struktural seperti ketimpangan ekonomi dan jebakan sumber daya alam yang tidak terbarukan. Kalimantan Selatan, meski kaya akan sumber daya alam, masih berada pada kategori provinsi dengan pendapatan menengah ke bawah. Ketergantungan pada sektor pertambangan batubara harus diimbangi dengan penguatan sektor agraris yang inklusif dan berkelanjutan.

Sejalan dengan Undang-Undang Nomor 59 Tahun 2024 tentang RPJPN 2025–2045, kajian ini mendukung agenda pembangunan hijau (green economy) dan menjadikan pangan sebagai isu strategis nasional. Tidak hanya untuk konsumsi, tetapi juga sebagai alat geopolitik, kemandirian bangsa, dan keinginan lingkungan.

Hasil kajian ini menjadi acuan penting bagi pemerintah daerah, akademisi, pelaku usaha, serta kelompok tani dalam mengembangkan pertanian yang tidak hanya produktif, tetapi juga tangguh terhadap risiko iklim dan sosial. Di masa depan, Kalimantan Selatan tidak hanya ditargetkan sebagai penghasil komoditas utama, tetapi juga sebagai pusat inovasi dan pendidikan pertanian tropis di Kalimantan.

Dengan dukungan kebijakan yang tepat, implementasi berbasis data, dan kemitraan yang kuat antar lembaga, Kalimantan Selatan siap tampil sebagai model pembangunan pertanian berkelanjutan yang mampu meningkatkan ketahanan pangan nasional sekaligus mendorong kesejahteraan masyarakat pedesaan.uga tangguh dalam industri dan pemasaran.aerah dan kesejahteraan masyarakat.

Penulis: Citra Chairunnisa

Editor: Muhammad Irfan Hafidzi

Baca juga: PSP3 IPB University bersama Pemerintah Kabupaten Balangan Dorong Hilirisasi Pertanian sebagai Strategi Meningkatkan Kesejahteraan Petani