
PSP3 IPB University dan Pemkab Bombana Jajaki Kolaborasi Pengembangan Lumbung Pangan dan Agrominapolitan
PSP3 IPB University dan Pemkab Bombana Jajaki Kolaborasi Pengembangan Lumbung Pangan dan Agrominapolitan
Bogor, 8 Mei 2025 – Pusat Studi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan (PSP3) IPB University menjalin silaturahmi virtual dengan Pemerintah Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, pada Kamis (8/5), guna membahas potensi kolaborasi dalam pengembangan lumbung pangan daerah dan konsep Agrominapolitan. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Bupati Bombana, Ir. H. Burhanudin, M.Si, dan jajaran ahli dari PSP3 IPB University.
Kepala PSP3, Prof. rer. nat. Jaenal Effendi, M.A, berkesempatan hadir bersama para pakar PSP3 IPB University, antara lain Prof. Dr. Ir. Lala M. Kolopaking, M.S; Dr. Ir. Irzal Effendi, M.Si; Dr. Ranti Wiliasih, M.Si; Caswiyono Rusydie, M.I.P; dan Noening Koesoemowardani, S.Pt., M.Si.
Dalam sambutannya, Bupati Burhanudin memaparkan potensi besar Bombana, khususnya di sektor pertanian, perikanan, dan peternakan. Ia menekankan pentingnya hilirisasi sumber daya alam agar memiliki nilai tambah sebelum dipasarkan keluar daerah. “Kami ingin mewujudkan program Satu Desa Satu Produk, dan berharap adanya dukungan dari IPB, baik secara akademik maupun dalam bentuk pendampingan,” ujar Burhanudin.

Sesi berikutnya diisi dengan pemaparan dari Caswiyono Rusydie mengenai konsep pendampingan Lumbung Pangan Daerah berbasis potensi dan keanekaragaman pangan lokal. Pemaparan tersebut disambut antusias oleh Pemkab Bombana yang menggarisbawahi kebutuhan akan arahan dalam mewujudkan visi pembangunan daerah yang berbasis ketahanan pangan dan daya saing produk unggulan.
Diskusi kemudian mengalir melibatkan para pakar. Prof. Lala Kolopaking menyarankan agar pengembangan program didahului dengan proses pemetaan potensi wilayah secara menyeluruh. Dr. Irzal Effendi menyoroti peluang pengembangan sektor perikanan seperti tambak udang, ikan nila, dan lele. Ia juga menambahkan bahwa produk-produk perikanan bernilai tinggi, seperti ikan kerapu, dapat diarahkan pada pasar ekspor jika dikembangkan dengan tepat.
Sementara itu, Noening Koesoemowardani menegaskan pentingnya memulai kerja sama formal melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara IPB dan Pemerintah Kabupaten Bombana sebelum program-program lebih lanjut bisa dijalankan. Hal ini menjadi prasyarat awal untuk membangun sinergi yang terencana dan berkelanjutan.
Kegiatan ditutup dengan semangat optimisme untuk melanjutkan proses administrasi dan penyusunan program bersama. Kedua pihak sepakat bahwa kerja sama antara PSP3 IPB University dan Kabupaten Bombana dapat membuka jalan bagi penguatan ketahanan pangan daerah dan pengembangan ekonomi lokal berbasis sumber daya alam dan keunggulan wilayah.
Penulis: Najibul Ulum
Editor: Zainul Syaifudin