WhatsApp Image 2025-05-15 at 17.50.03_27979f5a

Monitoring Program Santripreneur Kompetisi BAZNAS 2024 di Jawa Timur

Baznas Santripreneur Kompetisi / Berita

Monitoring Program Santripreneur Kompetisi BAZNAS 2024 di Jawa Timur

Jawa Timur, 20 Mei 2025 – BAZNAS RI (Badan Amil Zakat Nasional Republik Indonesia) melalui Program Santripreneur Kompetisi BAZNAS 2024 terus memperkuat pemberdayaan ekonomi berbasis pesantren, khususnya di sektor pertanian, perikanan dan peternakan.

Sebagai bagian dari proses monitoring, tim dari Pusat Studi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan (PSP3) IPB telah melakukan kegiatan monitoring dari tanggal 14 hingga 16 Mei 2025. Monitoring dilakukan di tiga kabupaten di Jawa Timur: Jombang, Magetan, dan Bojonegoro.


Hasil Monitoring Program Santripreneur Kompetisi BAZNAS RI 2024 di Kabupaten Jombang

Di Jombang, Muhammad Nuruddin, santri dari Pesantren Al Makkiyyah Darussalam, menggunakan dana program untuk membeli mesin pengairan sawah seperti diesel dan perlengkapannya. Alat ini mempercepat proses irigasi dan mendukung efisiensi tanam.

Hasilnya, omset usahanya meningkat dari Rp28 juta menjadi Rp35 juta, dengan keuntungan bersih Rp5 juta yang dibagi ke empat anggota tim. Ke depan, Nuruddin berencana membangun rumah penjemuran padi dan membuat label produk sebagai bagian dari strategi pemasaran.


Hasil Monitoring Program Santripreneur Kompetisi BAZNAS RI 2024 di Kabupaten Magetan

Santri Listian Nur Hafidloh dari Pondok Pesantren Sabilillah menjalankan usaha budidaya jeruk pamelo. Bantuan digunakan untuk membeli bibit unggul, pupuk, alat pertanian, plastik buah, dan menyewa traktor.

Ia menjual 30–50 buah jeruk per hari, dengan harga Rp10.000–Rp35.000 per buah. Omset hariannya mencapai Rp500.000–Rp900.000. Meski menghadapi tantangan seperti lalat buah dan kematian bibit, Listian akan mulai mengembangkan produk olahan jeruk pamelo seperti manisan kulit jeruk dan rujak khas Magetan, serta berencana menambahkan label produk.


Hasil Monitoring Program Santripreneur Kompetisi BAZNAS RI 2024 di Kabupaten Bojonegoro

Di Bojonegoro, Annisa Dwi Kusuma Hany dari Pondok Pesantren Ar Rohmah memulai usaha peternakan kambing dan domba. Dana bantuan digunakan untuk pembangunan kandang, pembelian kambing, mesin pencacah rumput, drum fermentasi pakan, dan obat-obatan hewan.

Meski belum menghasilkan keuntungan karena ternak masih dalam masa pertumbuhan, Annisa membangun fondasi kuat untuk pengembangan usaha. Ia menghadapi tantangan teknis dan kematian ternak, namun mengatasinya dengan mengikuti pendampingan. Ke depan, ia merencanakan pengembangan peternakan kambing etawa dan produksi pupuk organik dari limbah ternak.


Tantangan dan Rencana Pengembangan

Secara umum, dana program telah dimanfaatkan dengan baik oleh para penerima manfaat. Namun, hasil monitoring mengungkap sejumlah tantangan, seperti keterbatasan teknis dan gangguan hama. Inisiatif peserta untuk mengembangkan produk turunan, memperbaiki sanitasi, dan membuat label produk menjadi langkah positif untuk keberlanjutan usaha.

Kesimpulan

Program Santripreneur Kompetisi BAZNAS 2024 berhasil menciptakan santri yang mandiri secara ekonomi dan siap bersaing di sektor pertanian serta peternakan. Monitoring oleh PSP3 IPB menjadi acuan penting untuk penyempurnaan program ke depan, baik dari sisi pendampingan teknis maupun strategi pengembangan usaha berkelanjutan berbasis pesantren.

Penulis: Najibul Ulum

Editor: Zainul Syaifudin

Baca juga: PSP3 IPB University Dukung Gagasan Wapres ke-13 RI dalam Pengembangan Pesantren Terpadu Berbasis Integrated Farming di Sukamakmur, Bogor