konferensi pers baznas santrpreneur

Konferensi Pers: Pendaftaran BAZNAS Santripreneur 2025 Resmi Dibuka

Baznas Santripreneur Kompetisi / Berita / SDGs 17

Konferensi Pers: Pendaftaran BAZNAS Santripreneur 2025 Resmi Dibuka

Jakarta, 8 Juli 2025 – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bekerja sama dengan Pusat Studi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan (PSP3) IPB University serta sejumlah mitra strategis lainnya menyelenggarakan Konferensi Pers Pelaksanaan Program Santripreneur 2025 di Gedung BAZNAS RI, Jakarta. Program ini merupakan tindak lanjut dari inisiatif pemberdayaan ekonomi pesantren yang telah dirintis sebelumnya, dengan fokus utama mencetak generasi santri yang mandiri secara ekonomi dan mampu menjadi pelaku usaha baru di tengah masyarakat.

Acara peluncuran ini dihadiri oleh Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA, Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan, M.A., serta Hamdan Hamedan, Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan Republik Indonesia (PCO RI). Hadir pula tokoh muda dan pendiri platform Mutawwifmu, Rinaldi Nur Ibrahim, Ketua Koperasi Pesantren Al-Ittifaq Bandung, Agus Setia Irawan, Sekretaris Pusat PSP3 IPB University, Dr. Ranti Wiliasih, M.Si, dan Direktur PT Abdi Karya Nagara, Rosyad Al-Ghani.

Dalam sambutannya, Saidah Sakwan menyampaikan bahwa sejak pertama kali diluncurkan, program Santripreneur telah mendampingi 1.185 santri dari 948 pesantren yang tersebar di 176 kabupaten/kota di 26 provinsi. Program ini telah menunjukkan dampak nyata dengan meningkatnya pendapatan peserta hingga tiga kali lipat. Sebagian dari para santri bahkan telah bertransformasi dari mustahik (penerima zakat) menjadi muzaki (pemberi zakat), yang mencerminkan keberhasilan dalam menciptakan kemandirian ekonomi.

Ketua BAZNAS RI, Prof. Noor Achmad, menekankan bahwa santri memiliki karakter dasar yang sangat relevan dalam dunia kewirausahaan, seperti ketekunan, keberanian, dan kedisiplinan spiritual. Ia juga mengungkapkan rencana BAZNAS untuk membangun Unit Pengumpul Zakat (UPZ) di seluruh desa sebagai bagian dari strategi membangun ekosistem ekonomi zakat yang terintegrasi dengan koperasi desa dan komunitas pesantren.

Sementara itu, dalam sambutannya, Hamdan Hamedan menyampaikan bahwa program ini sejalan dengan Asta Cita Pemerintahan Presiden Prabowo, khususnya dalam menciptakan lapangan kerja berkualitas dan memperluas pertumbuhan wirausaha nasional. Ia menyebut bahwa jutaan santri yang tersebar di seluruh Indonesia merupakan kekuatan sosial dan ekonomi yang perlu dioptimalkan melalui program-program strategis seperti Santripreneur.

Kompetisi Santripreneur 2025 juga menjadi momentum penting dalam memperkuat peran santri sebagai pencipta lapangan kerja dan pelaku usaha berbasis nilai-nilai keislaman. Dalam pelaksanaannya, BAZNAS menjalin kerja sama dengan berbagai mitra seperti IPB University, PT Abdi Karyanegara, Koperasi Pesantren Al-Ittifaq, serta sejumlah pelaku industri halal. Santri didorong untuk aktif dalam rantai pasok ekonomi nasional, mulai dari penyediaan produk pangan bergizi (MBG), distribusi, hingga ekspor produk halal ke pasar internasional.

Acara konferensi pers ini ditutup dengan sesi inspiratif yang dibawakan oleh influencer muda, Rinaldi Nur Ibrahim, yang membagikan pengalaman wirausahanya kepada para peserta. Dengan semangat kolaborasi dan dukungan lintas sektor, BAZNAS RI menargetkan perluasan jangkauan program Santripreneur ke lebih banyak wilayah di Indonesia. Tujuan utamanya adalah menjadikan santri sebagai aktor kunci dalam penguatan ekonomi umat, melalui kerja nyata yang dimulai dari pesantren, oleh santri, dan untuk Indonesia.

Baca juga: Monitoring Program Santripreneur Kompetisi BAZNAS 2024 di Jawa Timur