Lumbung Pangan Daerah

Lumbung Pangan Daerah

Overview

“Pangan adalah masalah hidup dan mati sebuah bangsa”

Presiden Ir. Soekarno

/ disampaikan pada peletakan batu pertama pembangunan gedung IPB, 27 April 1952
Sebagai negara agraris, Indonesia masih menghadapi masalah pangan. Kualitas pangan menurun, harga pangan mahal, ketergantungan pada impor, bencana kelaparan, gizi buruk, hingga kemiskinan petani. Penyebabnya: konversi lahan, gagal panen, NTP rendah, pertumbuhan, penduduk, perubahan iklim, tata kelola yang tidak efisien, dll.

Permasalahan

01.
Ancaman krisis pangan akibat produksi yang tidak stabil dan akses pangan tidak merata.
02.
Gizi buruk dan stunting bersanding dengan fenomena food waste dan food lost yang tinggi.
03.
Tata kelola terfragmentasi dan sektoral, berbasis solusi instan dan minim kajian
04.
Lemahnya kapasitas daerah dalam sistem pangan lokal akibat sentralisasi dan kebijakan top-down.

Paradigma Baru

01.
Pendekatan sentralistik tidak mampu menjawab tantangan kompleks yang dihadapi daerah
02.
Perlu paradigma baru, yaitu desentralisasi kebijakan pangan yang memberi ruang kepada pemerintah daerah
03.
Sistem pangan berbasis ekoregion dan keanekaragaman lokal

Tujuan Utama

01.
Meningkatkan peran daerah dalam membangun sistem pangan
02.
Meningkatkan kapasitas daerah dalam perencanaan, tata kelola, implementasi, dan monitoring LPD
03.
Mendorong kebijakan terpadu dalam pembangunan ketahanan pangan
04.
Mengembangkan inovasi agro(maritim) berbasis sains dan teknologi
05.
Meningkatkan kapasitas dan keterlibatan produsen pangan skala kecil
06.
Mengembangkan kemitraan multipihak untuk mewujudkan ekosistem usaha pangan daerah
07.
Meningkatkan kinerja kepala daerah dalam mencapai SDGs

Lokasi

Kab/Kota

Progress

Kab. Bombana
On progress MoU
Kab. Meranti
On progress PKS
Kab. Sumedang
Masih penjajagan
50+ Kab/Kota
Masih dalam komunikasi

Kolaborasi Pentahelix

PPT Pengembangan Ekosistem Agribisnis Sawit Rakyat Pedesaan yang Andal dan Berkelanjutan (1)