PSP3 IPB dan BAZNAS RI Sukses Selenggarakan Bootcamp Santripreneur 2025 Klaster Industri Kreatif
PSP3 IPB dan BAZNAS RI Sukses Selenggarakan Bootcamp Santripreneur 2025 Klaster Industri Kreatif
Bogor, 10 Oktober 2025 — Pusat Studi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan (PSP3) IPB University bersama Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Republik Indonesia sukses menyelenggarakan Bootcamp BAZNAS Santripreneur Kompetisi 2025 Klaster Industri Kreatif yang berlangsung di Kampus IPB University Baranangsiang, Bogor, pada 6–10 Oktober 2025.
Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen BAZNAS dalam memperkuat pemberdayaan ekonomi umat melalui pengembangan wirausaha santri di berbagai daerah. Dengan mengusung tagline “Santri Mandiri, Ekonomi Berdikari”, program ini terselenggara atas kolaborasi strategis antara BAZNAS RI dan IPB University melalui Lembaga Riset Internasional Pembangunan Sosial, Ekonomi, dan Kawasan (LRI) serta PSP3 IPB.
Direktur Pendistribusian BAZNAS RI, Ahmad Fikri, M.Pd., NLP, dalam pembukaan kegiatan menyampaikan bahwa BAZNAS terus berkomitmen menumbuhkan kemandirian ekonomi umat melalui program-program pemberdayaan berbasis pesantren, salah satunya Program Santripreneur. “BAZNAS Santripreneur hadir untuk melahirkan generasi santri yang produktif, inovatif, dan mandiri secara ekonomi sesuai prinsip syariah. Program ini tidak hanya memberi bantuan modal, tapi juga pendampingan dan pelatihan agar santri benar-benar siap menjadi pelaku usaha,” ujarnya.
Sejak diluncurkan pada tahun 2022, Program BAZNAS Santripreneur telah membantu dan mendampingi 1.205 santri dari 948 pondok pesantren di 225 kabupaten/kota pada 28 provinsi di seluruh Indonesia. Berdasarkan hasil evaluasi, pendapatan rata-rata usaha santri meningkat sebesar 30,3 persen, dari Rp3,16 juta menjadi Rp4,11 juta setelah menerima dukungan program dari BAZNAS.
Tahun 2025 menjadi momentum lanjutan keberhasilan tersebut dengan fokus pada tiga klaster usaha, yaitu peternakan, industri kreatif, serta travel haji dan umrah. Dari 2.900 pendaftar di seluruh Indonesia, terpilih 50 peserta terbaik yang mengikuti Bootcamp di IPB University. Selama lima hari, peserta menjalani serangkaian kegiatan seperti outbound, pelatihan kewirausahaan, kunjungan ke pelaku industri kreatif, hingga presentasi ide bisnis di hadapan juri.

Pada sesi penutupan, Jumat (10/10), BAZNAS RI dan IPB University mengumumkan 10 finalis terbaik dan 3 pemenang utama yang dinilai unggul dalam kreativitas, potensi pengembangan usaha, dan dampak sosial dari ide bisnis mereka. Tiga pemenang utama tersebut adalah:
- Salsabila Nur Zahra – Pondok Pesantren Modern Al-Azhar Gresik, Jawa Timur
- Nadia Amalia Hidayat – Pondok Pesantren Darussalam Gontor, Sidoarjo, Jawa Timur
- Tatik Farihatul Farihah – Ma’had Nurul Quran, Jombang, Jawa Timur
Direktur Pendayagunaan dan Layanan UPZ dan CSR BAZNAS RI, Eka Budhi Sulistyo, yang mewakili Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Hj. Saidah Sakwan, MA, memberikan apresiasi dan motivasi kepada seluruh peserta. Ia menegaskan bahwa keberhasilan menjadi pengusaha tidak diukur dari seberapa sering seseorang gagal, tetapi dari kemampuannya untuk bangkit dan terus melangkah.
“Tidak penting seberapa sering kita jatuh, yang penting seberapa kuat kita bangkit untuk melanjutkan langkah menjadi entrepreneur sejati,” pesannya.
“Jangan lupa berbagi, berzakat, berinfak, dan bersedekah melalui BAZNAS. Teruslah menjadi inspirasi bagi sesama, bersyukur, dan tetap bahagia.”
Sementara itu, Sekretaris PSP3 IPB University, Dr. Ranti Wiliasih, M.Si., menjelaskan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 50 peserta terpilih dari 412 pendaftar dari berbagai pondok pesantren di Indonesia. “Selama lima hari, peserta menunjukkan semangat dan kreativitas yang luar biasa. Semua peserta sejatinya adalah juara. Kegiatan ini bukan akhir, melainkan awal dari perjalanan menuju kemandirian dan kebaikan,” ungkapnya.
Kepala Lembaga Riset Internasional Pembangunan Sosial, Ekonomi, dan Kawasan (LRI) IPB University, Prof. Dr. Ir. Arya Hadi Dharmawan, M.Sc.Agr., menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk sinergi penting antara lembaga zakat dan perguruan tinggi dalam memperkuat kapasitas santri. “Kegiatan ini adalah bentuk nyata sinergi antara ilmu, iman, dan amal dalam satu gerakan pemberdayaan ekonomi umat,” ujarnya.
Kepala PSP3 IPB University, Prof. Dr. rer.nat. Jaenal Effendi, S.Ag., MA, juga menyampaikan rasa syukur atas berlanjutnya kolaborasi strategis antara IPB University dan BAZNAS RI. Ia menilai program ini menjadi wadah penting bagi santri untuk mengasah potensi kewirausahaan sekaligus menumbuhkan karakter mandiri dan berdaya guna bagi masyarakat.
“Alhamdulillah, kami di IPB bersyukur dapat terus bekerja sama dengan BAZNAS. Program ini menjadi wadah bagi para santri yang memiliki semangat dan motivasi tinggi untuk menjadi wirausahawan yang bermanfaat bagi masyarakat. Harapannya, dari kegiatan ini lahir santri-santri yang tidak hanya berilmu dan berakhlak, tetapi juga berjiwa entrepreneur yang menggerakkan ekonomi umat,” tutur Prof. Jaenal.
Melalui Bootcamp Santripreneur Kompetisi 2025 Klaster Industri Kreatif, BAZNAS RI dan PSP3 IPB University berharap kegiatan ini dapat menjadi katalisator bagi tumbuhnya ekosistem ekonomi pesantren yang kuat, berkeadilan, dan berkelanjutan. Kolaborasi ini diharapkan terus melahirkan santri berilmu, berakhlak, dan berjiwa entrepreneur yang siap menjadi motor penggerak ekonomi umat Indonesia.
Baca juga: Konferensi Pers: Pendaftaran BAZNAS Santripreneur 2025 Resmi Dibuka