Pemantauan Pelatihan Kartu Prakerja
Overview
Untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045, Indonesia memerlukan sistem pelatihan inklusif dan responsif bagi angkatan kerja. Program Kartu Prakerja, yang telah diikuti oleh 17 juta orang (2020-2023), masih perlu diteruskan karena 80,92%angkatan kerja (119 juta orang) belum pernah mengikuti pelatihan.
Dr.rer.nat. Jaenal Effendi
/ Principle Investogator
Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2024, dengan tema percepatan transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, mengalokasikan anggaran untuk berbagai prioritas termasuk pengembangan kualitas sumber daya manusia melalui Program Kartu Prakerja.
Client | www.prakerja.go.id |
Tags | Kemenko PMK, MPPKP |
Share |
Tujuan
Manfaat
Program ini bertujuan mengurangi kesenjangan antara kompetensi lulusan pendidikan dan kebutuhan dunia kerja, serta mendukung keterampilan relevan untuk era industri 4.0 dan teknologi digital
Evaluasi berkelanjutan diperlukan untuk menjaga kualitas program
Saran & Rekomendasi
Lembaga pelatihan disarankan untuk mengadopsi metode pembelajaran interaktif seperti studi kasus, simulasi, dan diskusi kelompok guna meningkatkan keterlibatan peserta. Selain itu, layanan pelanggan yang responsif harus disediakan untuk mempermudah proses pelatihan, serta materi pelatihan perlu diperbarui secara berkala agar relevan dengan perkembangan industri. Kompetensi pelatih juga perlu ditingkatkan melalui pelatihan intensif, dan aktivitas ice breaking yang interaktif, seperti penggunaan aplikasi “Kahoot”, dapat diterapkan untuk memotivasi peserta. Lembaga harus memastikan ketersediaan kode voucher dan memastikan akses LMS berjalan dengan baik, serta melakukan audit internal dan evaluasi pelatih secara berkala. Terakhir memastikan materi up to date dan tidak mudah ditemukan di platform gratis.